Untuk apa Diclofenac?
Diclofenac yakni obat untuk menghilangkan rasa sakit, peradangan, dan kekakuan sendi yang disebabkan oleh arthritis, asam urat, sakit gigi, dan sebagainya. Diclofenac yakni obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
Obat ini juga mampu dipakai untuk mengobati kondisi menyakitkan lainnya mirip nyeri otot, nyeri sesudah operasi atau sesudah melahirkan. Namun, jikalau Anda mempunyai sakit parah yang mendadak dan ingin pertolongan cepat, mungkin lebih baik untuk memakai obat sakit lain yang bertindak lebih cepat dari obat ini. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk lebih jelasnya.
Jika Anda sedang mengobati kondisi kronis mirip radang sendi, tanyakan kepada dokter Anda wacana perawatan non-obat dan/atau memakai obat lain untuk mengobati rasa sakit Anda. Lihat juga penggalan Peringatan.
Dosis diclofenac dan imbas samping diclofenac akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Bagaimana cara penyimpanan Diclofenac?
Diclofenac yakni salah satu obat yang sebaiknya disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya pribadi dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin mempunyai hukum penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan belum dewasa dan binatang peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke kanal pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diharapkan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara kondusif membuang produk Anda.
Aturan pakai
Bagaimana hukum minum Diclofenac?
Minum diclofenac dengan segelas penuh air (8 ons/240 mililiter) kecuali dokter Anda mengarahkan Anda sebaliknya. Jangan berbaring selama setidaknya 10 menit sesudah minum diklofenak. Jika Anda mengalami sakit perut lantaran obat ini, Anda mampu mengonsumsinya dengan makanan, susu, atau antasida. Namun, ini mungkin memperlambat perembesan dan menunda peredaan nyeri, terutama jikalau Anda tidak meminum obat ini pada agenda teratur.
Telanlah diklofenac seluruhnya. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membagi tablet. Hal itu mampu menghancurkan lapisan khusus pada tablet dan mampu meningkatkan imbas samping.
Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda, respon terhadap pengobatan, dan obat-obatan lain yang mungkin Anda gunakan. Pastikan untuk memberitahu dokter dan apoteker wacana semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat resep, obat non resep, dan produk herbal). Untuk meminimalkan risiko imbas samping (seperti pendarahan lambung), gunakan obat ini pada takaran efektif terendah untuk panjang waktu terpendek. Jangan meningkatkan takaran atau memakai lebih sering daripada yang ditentukan. Untuk kondisi kronis mirip arthritis, terus gunakan mirip yang diarahkan oleh dokter Anda. Diskusikan risiko dan manfaat dengan dokter atau apoteker.
Untuk kondisi tertentu (seperti artritis), mungkin diharapkan waktu hingga 2 ahad pemakaian rutin sebelum manfaat penuh dari obat ini mampu bekerja .
Jika Anda memakai obat ini “sesuai kebutuhan” (bukan pada agenda rutin), ingat bahwa obat mampu bekerja dengan baik jikalau mereka dipakai ketika gejala pertama dari nyeri terjadi. Jika Anda menunggu hingga rasa sakit telah memburuk, obat mungkin tidak bekerja dengan baik.
Beri tahu dokter jikalau kondisi Anda memburuk.
Ikuti hukum yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda mempunyai pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari pesan yang tersirat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana takaran Diclofenac untuk orang dewasa?
Untuk mengobati osteoarthritis, takaran diclofenac yakni 50 mg 2 hingga 3 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Dosis lebih besar dari 150 mg/hari tidak dianjurkan untuk osteoarthritis. Untuk takaran diclofenac 100 mg, Anda mampu minum sekali sehari.
Untuk mengobati ankylosing spondylitis, takaran diclofenac yakni 25 mg secara oral 4 kali sehari. Tambahan takaran 25 mg mampu diberikan pada waktu tidur, jikalau perlu.
Untuk meringankan nyeri had, takaran diclofenac yakni 50 mg secara oral 3 kali sehari. Pada beberapa pasien, takaran awal 100 mg kalium diclofenac, diikuti oleh takaran 50 mg, akan menunjukkan pertolongan yang lebih baik. Setelah hari pertama, takaran harian dihentikan melebihi 150 mg.
Untuk meringankan nyeri akut ringan hingga sedang, takaran diclofenac yakni 50 mg secara oral 3 kali sehari. Pada beberapa pasien, takaran awal 100 mg kalium diclofenac, diikuti oleh takaran 50 mg, akan menunjukkan pertolongan yang lebih baik. Setelah hari pertama, takaran harian dihentikan melebihi 150 mg.
Untuk mengatasi rheumatoid arthritis, takaran diclofenac yakni 50 mg secara oral 3 hingga 4 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Untuk takaran diclofenac 100 mg, Anda mampu minum sekali sehari. Dosis lebih dari 225 mg/hari tidak dianjurkan untuk rheumatoid arthritis.
Bagaimana takaran Diclofenac untuk anak-anak?
Belum ada ketentuan takaran diclofenac untuk anak-anak. Obat ini mampu saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Dalam takaran apakah Diclofenac tersedia?
Tablet Diclofenac Sodium Ukuran Besar: 100 mg
Supositoria: Voltaren: 50 mg, 100 mg
Efek Samping
Efek samping apa yang mampu dialami lantaran Diclofenac?
Kebanyakan imbas samping yang umum dari diclofenac yakni gangguan pencernaan, termasuk munculnya ulkus lambung.
Hentikan memakai Diclofenac dan hubungi dokter Anda jikalau Anda mempunyai salah satu dari imbas samping yang serius berikut ini:
Nyeri dada
Sesak napas
Masalah dengan penglihatan atau keseimbangan
Feses menghitam atau berdarah
Batuk darah atau muntah yang terlihat mirip abu kopi
Pembengkakan atau kenaikan berat tubuh yang cepat, kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali
Mual dan muntah
Nyeri perut penggalan atas
Sakit kuning
Memar, kesemutan, mati rasa, nyeri, kelemahan otot yang parah
Kekakuan leher
Menggigil, peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, ungu bintik-bintik pada kulit, dan/atau kejang
Tidak semua orang mengalami imbas samping berikut ini. Mungkin ada beberapa imbas samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai imbas samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum memakai Diklofenak?
Beri tahu dokter dan apoteker jikalau Anda alergi terhadap Diclofenac (juga tersedia sebagai Solaraze dan Pennsaid, di Arthrotec), aspirin atau NSAID lainnya mirip ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen (Aleve, Naprosyn), obat lain, atau materi aktif dalam produk Diclofenac yang Anda akan gunakan.
Beri tahu dokter dan apoteker wacana obat resep dan obat non resep, vitamin, komplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan atau yang akan Anda gunakan. Banyak obat-obatan lainnya juga mampu berinteraksi dengan Diclofenac, jadi pastikan untuk memberitahu dokter Anda wacana semua obat yang Anda gunakan bahkan jikalau mereka tidak muncul di daftar ini. Dokter Anda mungkin perlu mengubah takaran obat Anda atau memantau Anda dengan hati-hati untuk adanya imbas samping.
Beri tahu dokter Anda jikalau Anda mempunyai atau pernah mempunyai riwayat asma, polip hidung (pembengkakan selaput hidung), porfiria (peningkatan asing dalam jumlah zat alami tertentu yang dibentuk oleh hati), gagal jantung, pembengkakan di tempat tangan atau kaki, penyakit hati atau penyakit ginjal.
Beri tahu dokter Anda jikalau Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika Anda hamil sewaktu memakai Diclofenac, hubungi dokter Anda.
Jika Anda menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beritahu dokter atau dokter gigi Anda, wacana penggunaan Diclofenac.
Apakah diclofenac kondusif untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan diklofenak pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum memakai obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti bahwa ini berisiko) berdasarkan US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan POM di Indonesia.
Berikut rujukan kategori risiko kehamilan berdasarkan FDA :
A = Tidak berisiko
B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C = Mungkin berisiko
D = Ada bukti faktual dari risiko
X = Kontraindikasi
N = Tidak diketahui
Belum ada studi yang memadai pada perempuan untuk memilih risiko bayi ketika ibu memakai diklofenak selama menyusui. Pertimbangkan manfaat terhadap potensi risiko sebelum mengambil obat ini dikala menyusui.
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Diklofenak?
Interaksi obat mampu mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko imbas samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti takaran obat apapun tanpa persetujuan dokter
Walau beberapa obat dihentikan dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada masalah lain beberapa obat juga mampu dipakai bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. Pada masalah mirip ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya, atau melaksanakan hal-hal pencegahan lain yang dibutuhkan. Beri tahu dokter jikalau Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut ini tidak direkomendasikan. Dokter Anda mungkin menetapkan untuk tidak memperlakukan Anda dengan obat ini atau mengubah beberapa obat lain yang Anda ambil.
Ketorolac
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut biasanya tidak dianjurkan, tapi mungkin diharapkan dalam beberapa kasus. Jika kedua obat yang diresepkan bersama-sama, dokter Anda mampu mengubah takaran atau seberapa sering Anda memakai salah satu atau kedua obat.
Abciximab
Anagrelide
Apixaban
Ardeparin
Argatroban
Beta Glucan
Bivalirudin
Ceritinib
Certoparin
Cilostazol
Citalopram
Clopidogrel
Clovoxamine
Cyclosporine
Dabigatran Etexilate
Dabrafenib
Dalteparin
Danaparoid
Deferiprone
Desirudin
Dipyridamole
Duloxetine
Enoxaparin
Eptifibatide
Erlotinib
Escitalopram
Femoxetine
Feverfew
Flesinoxan
Fluoxetine
Fluvoxamine
Fondaparinux
Ginkgo
Gossypol
Heparin
Lepirudin
Levomilnacipran
Meadowsweet
Methotrexate
Milnacipran
Nadroparin
Nefazodone
Nitisinone
Parnaparin
Paroxetine
Pemetrexed
Pentosan Polysulfate Sodium
Pentoxifylline
Pralatrexate
Prasugrel
Protein C
Reviparin
Rivaroxaban
Sertraline
Sibutramine
Tacrolimus
Ticlopidine
Tinzaparin
Tirofiban
Venlafaxine
Vilazodone
Vortioxetine
Zimeldine
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut mampu menimbulkan peningkatan risiko imbas samping tertentu, tetapi memakai kedua obat mungkin merupakan pengobatan terbaik untuk Anda. Jika kedua obat yang diresepkan bersama-sama, dokter Anda mampu mengubah takaran atau seberapa sering Anda memakai salah satu atau kedua obat.
Acebutolol
Acetohexamide
Alacepril
Alprenolol
Amiloride
Amlodipine
Arotinolol
Atenolol
Azilsartan Medoxomil
Azosemide
Befunolol
Bemetizide
Benazepril
Bendroflumethiazide
Benzthiazide
Bepridil
Betaxolol
Bevantolol
Bisoprolol
Bopindolol
Bucindolol
Bumetanide
Bupranolol
Buthiazide
Candesartan Cilexetil
Canrenoate
Captopril
Carteolol
Carvedilol
Celiprolol
Chlorothiazide
Chlorpropamide
Chlorthalidone
Cholestyramine
Cilazapril
Ciprofloxacin
Clopamide
Colestipol
Cyclopenthiazide
Delapril
Desvenlafaxine
Dilevalol
Diltiazem
Enalaprilat
Enalapril Maleate
Eprosartan
Esmolol
Ethacrynic Acid
Felodipine
Fluconazole
Flunarizine
Fosinopril
Furosemide
Gallopamil
Gliclazide
Glimepiride
Glipizide
Gliquidone
Glyburide
Hydrochlorothiazide
Hydroflumethiazide
Imidapril
Indapamide
Irbesartan
Isradipine
Labetalol
Lacidipine
Landiolol
Levobunolol
Lidoflazine
Lisinopril
Lithium
Losartan
Manidipine
Mepindolol
Methyclothiazide
Metipranolol
Metolazone
Metoprolol
Moexipril
Nadolol
Nebivolol
Nicardipine
Nifedipine
Nilvadipine
Nimodipine
Nipradilol
Nisoldipine
Nitrendipine
Olmesartan Medoxomil
Oxprenolol
Penbutolol
Pentopril
Perindopril
Pindolol
Piretanide
Polythiazide
Pranidipine
Propranolol
Quinapril
Ramipril
Sotalol
Spirapril
Spironolactone
Talinolol
Tasosartan
Telmisartan
Temocapril
Tertatolol
Timolol
Tolazamide
Tolbutamide
Torsemide
Trandolapril
Triamterene
Trichlormethiazide
Valsartan
Verapamil
Xipamide
Zofenopril
Apakah masakan atau alkohol mampu berinteraksi dengan Diklofenak?
Obat-obatan tertentu dihentikan dipakai pada dikala makan atau dikala makan masakan tertentu lantaran interaksi obat mampu terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga mampu menimbulkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan  penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan apa yang mampu berinteraksi dengan Diclofenac?
Beberapa kondisi kesehatan yang mungkin akan berinteraksi dengan obat diclofenac adalah:
Anemia
Masalah perdarahan
Gagal jantung bawaan
Edema (retensi cairan)
Serangan jantung
Penyakit jantung
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Penyakit ginjal
Porphyria (kelainan darah)
Tukak lambung atau perdarahan
Stroke, riwayat penyakit
Asma
Sensitivitas terhadap aspirin (atau NSAID lainnya)
Penyakit ginjal
Operasi Jantung (misalnya operasi bypass jantung )
Penyakit hati
Fenilketonuria (PKU)
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada masalah gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Gejala overdosis diclofenac adalah:
Mual
Muntah
Sakit perut
Tinja berdarah atau hitam
Muntah zat yang berdarah atau terlihat mirip abu kopi
Mengantuk
Pernapasan tidak teratur atau lambat,
Hlangnya kesadaran
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu takaran obat ini, gunakan sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu takaran berikutnya, lewati takaran yang terlupakan dan kembali ke agenda takaran yang biasa. Jangan menjiplak dosis.

Post a Comment